Terdapat puluhan ribu kisah/riwayat pendek tentang Muhammad. Kebanyakan adalah karangan/dibuat-buat, sebagian lainnya lemah dan diragukan kesahihannya, tapi sisanya dipercaya sebagai Hadits (tradisi/kisah/riwayat dari mulut kemulut) yang Sahih (otentik, benar). Dengan membaca Hadits Sahih ini, sebuah gambaran konsisten yang jelas dari Muhammad muncul dan dimungkinkan utk membuat evaluasi yang kurang lebih tepat mengenai karakternya dan keadaan psikologinya.
Gambar yang muncul adalah gambaran seorang yang narsistik. Dalam bab ini saya akan mengutip sumber-sumber berwenang dalam hal narsisisme dan kemudian akan mencoba menunjukkan bagaimana Muhammad cocok sekali dengan profil tersebut.
Para akademisi dan ilmuwan yang melakukan riset dalam hal ini telah dibatasi karena para muslim tidak mau dan tidak akan mengijinkan penyelidikan objektif kedalam Quran atau kehidupan Muhammad. Tapi, apa yang ditulis mengenai dia tidak hanya konsisten dengan definisi narsisme, tapi juga bisa dilihat dalam banyak tindakan aneh yang mirip, yang dilakukan oleh para muslim itu sendiri di seluruh dunia. Dengan demikian, penyakit kepribadian/jiwa dari satu orang telah ditularkan seperti sebuah warisan kepada para pengikutnya, dimana sakit kejiwaan dari satu orang, yang luar biasa dalam hal keasyikan-terhadap-dirinya-sendiri, telah menyebar dan menulari jutaan para pengikutnya, membuat mereka bertindak sama berbahaya, irasional dan asyik-sendiri.
Adalah melalui pengertian dari psikologi Muhammad, kekejamannya dan etika situasionalnya yang begitu penting bagi karakternya inilah, kita mulai untuk mengerti kenapa para muslim begitu tidak toleran, begitu suka kekerasan dan begitu paranoid. Kenapa mereka melihat diri sendiri sebagai korban ketika mereka sendirilah yang menjadi penyerang dan penyebab adanya korban!